If A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 then
ATTITUDE
= 1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%
Kita semua sepakat bahwa pendidikan adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan kita. Salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan adalah Metode Belajar Mengajar. Perjalanan pencarian Metode Belajar Mengajar yang efektif barangkali telah selama proses belajar mengajar itu sendiri. Tidak heran jika sampai saat ini telah banyak para ahli yang menawarkan konsep-konsep mereka tentang cara belajar mengajar.
Diskusi dan penelitian serta usaha-usaha lain telah banyak sekali dilakukan untuk merumuskan metode belajar mengajar yang paling efektif. Dengan didasari pada pandangan yang berkembang tentang apa sebenarnya belajar, mengajar, pelajar, dan bidang ajar, usaha-usaha itu terus dilakukan hingga akhirnya saat ini ada satu metode yang sedang popular. Metode tersebut adalah Active Learning.
Konsep Active Learning
sebenarnya bukan hal baru di
Mel Silberman, dalam bukunya
yang berjudul Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject, 1996, mengatakan
bahwa belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan pelajar itu sendiri.
Dari pendapat Silberman tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa belajar
mensyaratkan keaktifan pelajar. Karenanya tidak ada belajar tanpa keaktifan
pelajar. Tidak ada belajar tanpa keaktifan pelajar. Hasil dari
proses belajar tentunya berupa perubahan dari kondisi tidak tahu atau tidak bisa
menjadi tahu atau bisa.
Lebih lanjut Silberman mengatakan bahwa dengan bersifat aktif, para pelajar menggunakan otak mereka, mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Jika kita mengingat teori Bloom tentang ranah belajar yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang kemudian dipercaya sebagai indikator kesuksesan belajar, jelaslah bahwa dengan menjadi aktif para pelajar bisa mencapai ketiga ranah tersebut. Jadi jelaslah bahwa active learning memungkinkan pelajar mencapai kesuksesan belajar.
Para pengusung Active
Learning mengklaim bahwa active learning sangat penting bagi pelajar karena ia
membantu pelajar dalam mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan, berdiskusi
dengan pelajar lain, memecahkan masalah, menemukan contoh, mencoba
keterampilan-keterampilan, dan melakukan tugas-tugas berdasarkan pengetahuan
yang telah maupun yang harus dimiliki. Kegiatan-kegiatan tersebut akhirnya
menjadi cirri khas yang membedakan active learning dengan metode-metode lain.
Merril Harmin, dalam
pengantar bukunya yang berjudul Inspiring Active Learning, menceritakan
kesuksesan Active Learning selama pelajaran berlangsung. Ia mengatakan, “I
noticed they were much more actively involved in learning than they ever were
in my Class. Many more hands waved to answer teacher’s questions. Eyes were brighter
with attention. No one was fussing in his or her seat or looking aimlessly out
the window. Gamblang sekali gambaran yang disampaikan Harmin tersebut.
Siswa-siswa yang lebih aktif terlibat dalam proses belajar. Tangan-tangan yang
mengacung untuk menjawab pertanyaan-pertanyan guru. Mata-mata yang berbinar
penuh perhatian. Dan tak satupun siswa yang duduk bermalas-malasan atau melamun
menatap keluar jendela.
Jika kita bandingkan dengan
kondisi kelas kita, kondisi kelas yang digambarkan Harmin sangatlah berbeda.
Kelas kita selama ini selalu sepi dari keaktivan siswa. Tak banyak (atau bahkan
tidak ada) tangan yang mengacung jika guru memberi pertanyaan. Mata-mata yang
sayu karena menahan kantuk. Dan kepala yang diletakkan di meja.
Kelas-kelas seperti kelas
Harmin-lah yang telah menghasilkan manusia yang tidak hanya berpengetahuan,
tetapi menerapkan pengetahuan mereka untuk mengatasi masalah-masalah dalam
kehidupan.
Sebagai penutup bagian ini, mari sejenak kita renungkan kondisi dunia pendidikan kita saat ini. Begitu mudah kita mencari berita mengenai kenakalan pelajar kita hari-hari ini. Bukankah kurikulum sudah banyak berubah? Budi pekerti, karakter, akhlak sudah dicantumkan dalam kurikulum kita. Di sisi lain, kita patut berbangga dengan torehan prestasi pelajar kita di tingkat internasional. Namun, mengapa prestasi yang ada seperti tidak bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan pendidikan kita? Belum lagi jika dikaitkan dengan kondisi riil bangsa ini, karena sesunggunya hasil akhir pendidikan tercermin dari kondisi bangsa dan negar kita.
Our
ATTITUDE toward life and works that makes us 100%!!!
Change our ATTITUDE to change our World!!!
No comments:
Post a Comment